Makroekonomi adalah suatu studi tentang perilaku peristiwa-peristiwa ekonomki secara agregat. Besaran-besaran yang menjadi perhatian para ahli makroekonomi meliputi tingkat pengangguran, tingkat produksi, dan besarnya tingkat perubahan-perubahannya, serta tingkat dan perubahan harga secara menyeluruh. Jadi, makroekonomi adalah studi tentang perilaku pemanfaatan tenaga kerja (employment), keluaran (output), dan inflasi.
Makroekonomi adalah suatu sains tentang kebijakan. Dari sisi permintaan, alat-alat utama kebijakan ialah kebijakan moneter dan fiskal. Kebijakan moneter dilakukan oleh Federal Reserve System yang memiliki kapasitas dan kekuasaan untuk mengubah penawaran uang dan kredit dalam perekonomian. Kebijakan fiskal mencakup penggunaan anggaran pemerintah federal untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran total dalam perekonomian dengan cara mengubah pengeluaran pemerintah untuk barang-barang dan jasa-jasa, dan mengubah pendapatan sektor swasta melalui perubahan pajak, atau pengeluaran tunjangan kepada individu. Tugas para ahli makroekonomi yang berkiblat pada kebijakan ialah menunjukkan bagaimana alat-alat ini dapat dipergunakan untuk memperkecil pemanfaatan tenaga kerja aktual dan pemanfaatan penuh tenaga kerja, antara inflasi aktual dan tanpa inflasi, dan antara tingkat pertumbuhan aktual dan pertumbuhan keluaran potensial.
Di masa lampau, sering ada kemungkinan untuk pengejar satu sasaran pada suatu waktu tanpa terlalu merisaukan yang lainnya. Selama depresi besar 1930-an, perhatian tertuju pada peningkatan produksi dan pemanfaatan tenaga kerja, dan tujuan-tujuan ini dapat dikejar tanpa terlalu memikirkan inflasi. Sebaliknya , selama Perang Dunia II, Perang Korea, dan Perang Vietnam persoalan pokok ialah mencari jalan untuk menjinakkan dampak inflasioner dari pengeluaran militer yang meluas. Penyakit ekonomi agaknya tiba sekaligus pada waktu bersamaan.
Tetapi begitu perekonomian memasuki 1970-an, muncugejolak penawaran yang l suatu gejala baru. Penyakit berupa pengangguran yang berlebihan, inflasi berlebihan, dan pertumbuhan ekonomi yang terlampau rendah mengancam perekonomian secara serentak.
Suatu pendekatan yang memandang pertumbuhan mulus keluaran potensial dan yang menyebabkan persoalan-persoalan kebijakan tertuju pada jurang GNP, dan yang begitu berkiblat pada permintaan, harus pula dilengkapi untuk mengatasi perubahan-perubahan mendadak dari penawaran agregat. Belum lagi penawaran yang mengancam perekonomian pada 1970-an. Kemerosotan keadaan pertanian di awal 1970-an dan keputusan OPEC yang menyebabkan harga impor minyak naik empat kali lipat di tahun 1973-1947, dan kemudian dua kali lipat ditahun 1979, merupakan faktor-faktor yang penting dan paling menonjol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar