MAKALAH AKUNTANSI
INTERNASIONAL
REVIEW
Tugas ini untuk memenuhi
salah satu:
Mata Kuliah : Akuntansi
Internasional
Dosen : Diniyarti
Wulandari
Disusun Oleh :
1.
Candra Rangga Nawawi (21210511)
2.
Cut Nurul Ashari Fadhli (28210868)
3.
Lupita Clarissa Ardelia (24210093)
4.
Mayang Veva Dewayani (29210294)
5.
Mega Pratiwi (24210312 )
6.
M Milzam AS (2410766)
7.
Rindy Agustin (25210987)
Kelas : 4EB21
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Globalisasi yang melanda dunia
menyebabkan semakin berkembangnya pasar modal dan transaksi bisnis yang
menembus batas-batas wilayah negara, yang berarti bahwa globalisasi juga
melanda dunia bisnis. Globalisasi pasar modal ditunjukkan oleh semakin derasnya
arus modal dari para investor dari negera lain. Ini merupakan fenomena positif,
karena akan meningkatkan efisiensi penggunaan dana secara international.
Tetapi, karena perbedaan standar dan praktik-praktik akuntansi pada masing‑masing
negara, maka interpretasi terhadap laporan keuangan yang disusun oleh sebuah
perusahaan di suatu negara akan sulit dilaksanakan oleh investor dari negara
yang lain. Ini dapat rnenimbulkan miskomunikasi sehingga substansi informasi
yang dilaporkan tidak sama dengan persepsi yang diperoleh investor dan pemakai
laporan keuangan yang lain. Akibatnya yaitu bahwa seorang investor enggan untak
melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan dari negara
lain, sehingga alokasi dana dalam lingkup internasion.al tidak terjadi secara
efisien.
Transaksi bisnis lintas negara
menyebabkan bertambahnya substansi yang perlu dilaporkan yang disebabkan karena
perbedaan mata uang yang digunakan oleh masing-masing negara dan
berubah-ubahnya kurs valuta asing. Menyusun laporan keuangan konsolidasian
dengan anak perusahaan di luar negeri harus memperhatikan kurs mata uang;
sementara pelunasan utang dagang valuta asing dapat menibulkan keuntungan atau
kerugian. Permasalahan-permasalahan ini menyangkut bagaimana menyusun laporan
keuangan yang terkait dengan operasi lintas batas. Jadi, merupakan bidang
akuntansi keuangan. Di samping itu, globalisasi transaksi bisnis juga
menyebabkan semakin kompleksnya operasi manajemen perusahaan. Hal ini
disebabkan karena masing-masing negera merupakan sebuah yurisdiksi yang berbeda
politik, ekonomi, dan lingkungan sosialnya. Tarif pajak yang berbeda anta r
dengan, yang satu dengan negara yang lain, misalnya, menyebabkan
manajemen harus mempertimbangkanya di dalam penetuan harga transfer lintas
batas.
Dari uraian tersebut dapat dipahami
bahwa Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan Akuntansi
manajemen. Ini berarti bahwa akuntansi internasional bukan merupakan tipe
akuntansi tersendiri. Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen dalam perspektif internasional. Serupa dengan ini adalah
pengertian akuntansi sektor publik, yang jugs mencakup akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen dan diterapkan untuk institusi-institusi layanan publik.
Selain muncul sebagai mata kuliah tarsendiri, akuntansi internasional dibahas
di dalam mata kuliah akuntansi keuangan lanjutan yang sebagian besar materinya
merupakan masalah penggabungan usaha, sehingga pembahasan di sini adalah
terbatas. Ini untuk bidang akuntansi keuangan.
Dilihat dari perspektif pelaksanaan
akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah
entitas usaha yang melakukan kepatan bisnis. Dilihat dari perspektif pemakai,
dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi,
akuntansi, merupakan alat komunikasi. Oleh karma itu, akuntansi disebut bahasa
bisnis. Bahasa dapat dipelajari, demikian pula akuntansi dapat, dan perlu
dipelajari agar dapat terjadi komunikasi bisnis antar pihak-pihak yang
berkepentingan.
Demikian juga, sejumlah kata
digunakan di dalam akuntansi dengan arti yang berbeda dengan pemakaian
sehari-hari. Contoh, jumlah yang disebut sebagai nilai bersih (net
worth) sering muncul dalam laporan akuntansi. Menurut logika umum,
arti kata ini adalah suatu jumlah yang mengacu pada suatu nilai. Tetapi,
interpretasi tersebut tidak sepenuhnya tepat, dan kesalahpahaman dapat timbul
jika pemakai laporan akuntansi tidak memahami apa yang dimaksud oleh akuntan
dengan istilah nilai bersih.
Bahasa berkembang sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi. Semakin kompleks
dunia bisnis dan keuangan, semakin kompleks pula informasi keuanganya. Sejumlah
aturan yang berlaku sekarang, mungkin pada masa mendatang akan dimodifikasi
untuk memenuhi perkembangan atau perubahan kebutuhan organisasi dan
konstituennya, yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi dengan aturan yang berlaku
sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Akuntansi Internasional
Praktik akuntansi terus berubah,
sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia
informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Sebelum
Perang Dunia Kedua, pengaruh akuntansi Inggris mendominasi seluruh negara
berbahasa Inggris dan pengaruh Perancis, Jeman menembus
negara-negara yang menerapkan hukum
undang-undang (code law) seperti Belgic, Jepang, Swedia dan
Swiss. Sampai dengan awal tahun 1990-an, AS merupakan kekuatan yang gemilang
dalam akuntansi global, AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal
pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan
tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Pada saat yang sama, dan ini memang
sepantasnya, negara-negara lain tidak berhasrat mengadopsi standar-standar dan
prinsip-prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh AS. Alasannye adalah karena
prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh AS tidak cocok untuk diterapkan di
negara-negara lain yang disebabkan karena faktor-faktor ekonomi, social dan
politik. Oleh karena itu, sampai dengan awal tahun 1990-an, diversitas yang
substansial masih merupakan ciri iklim akuntansi dunia.
Diversitas akuntansi yang merupakan
rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus dana sudah dirasakan sejak tahun
1960-an. Untuk mengikis diversitas tersebut, organisas- orgamsasi profesi
akuntansi di dunia membentuk International Accounting Standards Committee (IASQ
pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturisasi menjadi Intonational
Accounting Standards Board (IASB). Organisasi intemasional ini bertugas untuk
mengikis diversitas atau keragaman akuntansi dengan menerbitkan standar-standar
akuntansi internasional yang diharapkan, idealnya, akan diadopsi oleh semitia
negara di dunia.
Pada awalnya, standar-standar
akuntansi internasional yang dibuat IASC dinyatakan oleh pemakai bahwa masih
bersifat terlalu luas, sehingga tidak memenuhi tingkat komparabilitas yang
diharapkan. Ini merupakan kelemahan besar, karena tujuan didirikannya IASB
adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang
dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara
internasional sehingga transaksi bisnis lintas betas dapat berjalan dengan
baik, yang akan terlaksana kalau akuntansi yang didasarkan pada regulasi atau
standar-standar tersebut mampu menghasilkan informasi keuangan yang komparabel.
Oleh karena itu, pada tahun 1987 IASC merespon kritik ini dengan membentuk
Comparability Project yang tujuannya adalah meningkatkan komparabilitas laporan
keuangan dengan mengurangi alternatif-alternatif yang tersedia dalam standarstandar
IASC. Perkembangan selanjutnya akan dibahas pada Bab 4 yang membahas mengenai
konvergensi akuntasi.
Perkembangan
Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang
bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi
Internasional merupakan penghubung antarnegara. Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus dipahami dengan baik
agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.
Selain itu ada delapan (8) faktor
yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu :
1. Sumber pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat akuntansi
memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk
memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang
konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga
keuangan memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan,
pengungkapan public yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan
Swiss.
2. Sistem Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) danhukum
umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu
kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi
digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum
umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Kodifikasi hukum utamanya
diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut
sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi
merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara
yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur.
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum
dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila
dibandingkan dengan sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba
dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum
Inggris. Pada kebanyakan Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh
organisasi professional sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi
menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas,
kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum
dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi)
ekonominya. Sebagai contoh, sewa guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya
tidak dikapitalisasi. Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada
dasarnya dapat dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.
3. Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak
akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang
terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi
keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi
keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu
saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut
Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat
merupakan suatu contoh.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Faktor
Politik & Ekonomi sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional
karena kebijakan pemerintah dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat
membuat akuntansi sulit berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan
melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan
berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara
perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama
perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara
tersebut (seperti India) atau karena pilihan mereka sendiri (seperti
Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni
Eropa (EU).
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi
menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi
eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu
yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang
berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah menjadi perekonomian
jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi
yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.
Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud
dan sumber daya manusia semakin berkembang.
7. Tingkat Pendidikan
Standar
dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis
yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa,
kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko
efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf
pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu
contoh Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada
situasi lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim
warganya ke Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir
inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh Cina.
8. Budaya
Di sini
budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.
Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti
sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai
social): individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian,
dan maskulinitas.
Analisis
yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan sebuah
perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang
berbeda. Secara singkat, individualisme merupakan kecenderungan terhadap suatu
tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang
tersusun ketat dan saling tergantung. Jarak kekuasaan adalah sejauh mana
hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara
tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana
masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang
tidak pasti. Maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta
kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang tradisional)
ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
2.2Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dananggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapanstandar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbedadari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan haltersebut, antara lain:
a.Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuanakauntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
b.Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyakdaripada yang diharuskan.
c.Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikanstandar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisikeuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
d.Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporankeuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Akuntansi peyajian wajar biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum, sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum kode. Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sektor swasta lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan sektor publik lebih berpengaruh dinegara hukum kode dengan kepatuhan hukum. Penetapan standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain.
2.3 Pelaporan dan Pengungkapan
Standar
dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum,
ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan,
budaya dan pengaruh lainnya.
Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo
Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Investor institusional memainnkan
peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian
keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat. Pengungkapan publik sangatlah
maju sebagai respon terhadap akuntabilitas perusahaan kepada publik.
Dikebanyakan
di negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang, dan beberapa negara pasar yang
berkembang), kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan
atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Pengungkapan publik tidak terlalu maju di pasar-pasar ini dan
perbedaan besar dalam jumlah informasi yang diberikan kepada pemegang saham
besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada publik masih dibolehkan.
-
Konsep – konsep pengungkapan
a)Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang di wajibkan oleh standar
akuntansi yangberlaku.
b)Pengungkapan wajar merupakan konsep yang bersifat lebih positif,
pengungkapan yang wajar merupakan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan
yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai laporan keuangan.
c)Pengungkapan Penuh
·
Pengungkapan Sukarela
Beberapa
studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi
mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah
proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat
menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
·
Pengungkapan Wajib
Bursa efek
dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing
yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non
keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap
informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang
dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan
negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan
antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan
terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan
ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat
perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider
trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang
lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
·
Pendekatan Pengungkapan
1. Translasi
Memberikan
penampilan internasional kepada laporan primer dan memberikan keuntungan dari
sisi hubungan masayarakat
2. Informasi Khusus
Mengupayakan
untuk menjelaskan kepada pembaca asing mengenai standar akuntansi tertentu yang
mendasari penyusunan laporan keuangan.
3. Restatement
Melakukan
estimasi terhadap beberapa besar penyesuaian laba yang terjadi seandainya GAAP
dengan non negara asal yang dipakai dengan hasil akhir angka laba EPS yang
konsisten.
4. Laporan primer-sekunder
Laporan
primer sesuai dengan standar nasional sedangkan laporan sekunder sesuai dengan
standar negara yang di tuju.
2.4 Translasi Mata Uang Asing
Translasi adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global.
Masalah translasi adalah
nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar
mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing
serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.
Alasan
translasi:
·
Perusahaan dengan operasi luar
negeri yaitu Perusahaan dengan operasi yang luas, tidak dapat menyiapkan
laporan keuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan akun-akun subsidiaries
tidak diungkapkan dalam satu mata uang.
·
Skala kegiatan
investasi internasional yang meluas saat ini meningkatkan kebutuhan penyampaian
informasi kepada pembaca di negara lain yg signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri
Efek
Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang AsingKurs yang
digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik :
·
Kurs saat ini :kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan
·
Kurs historis :kurs yang berlaku saat aset dengan
mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang
asing pertama muncul
·
Kurs rata-rata :rata-rata kurs historis dengan kurs saat
ini
2.5 Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga
Untuk
memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus
dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang
keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
a.Perubahan harga umum
Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
(deflation).
b.Perubahan harga spesifik
Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
2.6 Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.Standar akuntansi (yang
berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait
dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.Standar audit Survei Harmonisasi Internasional
·
Keuntungn Harmonisasi
Internasional
1.Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal
2.Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
strategi dalam bidang merger dan akuisisi
4.Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
· Organisasi
Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.Badan
Standar Akuntansi International (IASB)
2.Komisi
Uni Eropa (EU)
3.Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5.Kelompok
Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
–UNCTAD)
6.Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
_Kelompok Kerja OEDC)
2.7 Analisis Laporan
Keuangan
Analisa
atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti
struktur bahasa tersebut secara mendalam. Analisis dan penilaian keuangan
internasional ditandai dengan banyaknya kontradiksi. Disatu sisi, begitu
cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin
meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Investor,
analisis riset ekuitas, manajer keuangan, banker, dan para pengguna laporan
keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan
menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi
penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing
langsung atau investasi portofolio asing.
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebijakan dan estimasi akuntasi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang
tahu paling banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi
kualitas akuntansi suatu perusahaan
1. identifikasikanlah kebijakan
akuntansi utama
2. Analisislah fleksibilitas
akuntansi
3. Evaluasilah strategi
akuntansi
4. Ecaluasilah kualitas
pengungkapan
5. Identifikasikanlah potensi
terjadinya masalah
6. Buatlah penyesuaian atas
distorsi akuntansi
2.8 Perencanaan dan Kendalu Manajemen
1. Pembuatan
Model Usaha
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih
banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa
sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari
formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu
perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama. a. Mengidentifikasikan
faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan. b.
Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan
menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan
perkembangan tersebut. c. Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung
pilihan-pilihan strategis. d. Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi
serangkaian tindakan yang spesifik.
2. Alat
Perencanaan
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut
kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi
perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian
strategi yang dapat dijalankan. Alat keputusan yang saat ini digunakan dalam
sistem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas informasi
tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntansi dapat
membantu para perencanaan strategis. Kebanyakan informasi yang diperlukan
berasal dari sumber-sumber selain catatan akuntansi.
3. Penganggaran
Modal
Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang
sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Investasi
asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang tidak
pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan
senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya
dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat
dan biaya investasi yang diusulkan.Pendekatan terhadap keputusan investasi yang
lebih kompleks juga tersedia. Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan
struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu
perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi
ketidakpastian. Aturan keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan
pendiskontoan arus kas investasi yang telah disesuaikan dengan risiko
berdasarkan tingkat suku bunga yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal
perusahaan. Umumnya, perusahaan dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan
melakukan investasi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif. Ketika
mempertimbangkan pilihan yang sifatnya saling lepas atau saling tidak
bergantung (mutually exclusive), perusahaan yang rasional akan memilih opsi
yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang paling maksimum. Dalam lingkungan
internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam
huokum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka
mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan
perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang
ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas
data-data tersebut membuat masalah yang ada bertambah buruk. Adaptasi
(penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi
tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1) menentukan
pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur
ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategic, yang langkah
ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan.
4. Sudut Pandang Hasil Keuangan
Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk
menganalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang
relevan merupakan masalah sudut pandang. Haruskah manajer keuangan
internasional mengevaluasi ekspektasi tingkat pengembalian investasi dari sudut
pandang proyek luar negeri atau dari sudut pandang induk perusahaan?
Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena
beberapa hal seperti;
(1) pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal,
(2) biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi
induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan,
(3) perbedaan laju inflasi nasional,
(4) perubahan kurs valuta asing, dan
(5) perbedaan pajak.
2.9 Manajemen Risiko Keuangan
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
• Risiko Operasional
• Risiko Hazard
• Risiko Finansial
• Risiko Strategik
Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko
pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun volatilitas harga
atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:
(1) risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat
diperdagangkan secara bebas,
(2) diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu
menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
(3) risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak
manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
(4) risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas
public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
(5) risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu
tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
(6) risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai
tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan
Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang
bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut adil memajukan
akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara. Ada
delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus dipahami
dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.
Dari uraian tersebut dapat dipahami
bahwa Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan Akuntansi
manajemen. Ini berarti bahwa akuntansi internasional bukan merupakan tipe
akuntansi tersendiri. Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen dalam perspektif internasional. Serupa dengan ini adalah
pengertian akuntansi sektor publik, yang jugs mencakup akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen dan diterapkan untuk institusi-institusi layanan publik.
Selain muncul sebagai mata kuliah tarsendiri, akuntansi internasional dibahas
di dalam mata kuliah akuntansi keuangan lanjutan yang sebagian besar materinya
merupakan masalah penggabungan usaha, sehingga pembahasan di sini adalah
terbatas. Ini untuk bidang akuntansi keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar