1. Pengertian Akuntansi
Komparatif
Akuntansi
komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip
akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan
banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC
yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan produk,
pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang
ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga
memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real
time basis.
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan
(termasuk pula hukum dananggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Penetapanstandar adalah proses perumusan atau formulasi standar
akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi
dalam praktiknya berbedadari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alas an
yang menjelaskan haltersebut, antara lain:
a.
Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan
dengan ketentuanakauntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
b.
Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi
lebih banyakdaripada
yang diharuskan.
c.
Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikanstandar
akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisikeuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik hasilnya.
d.
Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk
laporankeuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan
kelompok sektor swasta
dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit
dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Akuntansi peyajian wajar
biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum, sedangkan akuntansi
kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum kode. Perbedaan ini
terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sektor swasta lebih
berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan sektor
publik lebih berpengaruh dinegara hukum kode dengan kepatuhan hukum.
Penetapan standar akuntansi ini
umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik yang terdiri dari
profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan
keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan para karyawan.
Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi
berbeda dari satu negara ke negara lain.
Enam Sistem Akuntansi Nasional
1. Prancis
Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman
akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan
Comptable General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan
September 1947.
Plan Comptable General berisi:
- Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan
keuangan.
- Definisi aktiva, kewajiban, ekuita pemegang
saham, pendapatan dan beban.
- Aturan pengakuan dan penilaian.
- Daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya.
- Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum
Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General
yang wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Ciri khusus akuntansi di Prancis
adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasika.
Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan prinsip akuntansi yang
diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif ketujuh UE
diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan multinasional Prancis yang
telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo Saxon
untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Di Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat
dalam proses penetapan standar yaitu:
- Counseil National de la Comptabilite atau CNC
(Badan Akuntansi Nasional)
- Comita de la Reglementation Comptable atau CRC
(Komite Regulasi Akuntansi)
- Autorite des Marches Financiers atau AMF
(Otoritas Pasar Keuangan)
- Orde des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan
Akuntan Publik)
- Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes
atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan atas Laporan Keuangan
- Laporan Direktur dan Laporan Auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroan dan
perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu
harus diaudit. Untuk memberikan gambaran yang sebenarnya dan sewajarnya,
laporan keuangan harus disusun sesuai dengan peraturan dan dengan niat baik.
Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan
kaki yang ekstensif dan detail, yang meliputi hal – hal berikut:
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang
diberlakukan
- Perlakuan akuntansi untuk pos – pos dalam mata
uang asing
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Detail revaluasi yang dilakukan
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh
tempo
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja
lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata – rata jumlah karyawan sesuai golongan
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan
geografis
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di Prancis memiliki karakteristik ganda:
perusahaan tersendiri harus mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok
usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk
perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan
menghitung pendapatan kena pajak.
- Penilaian aktiva berdasarkan biaya historis.
- Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi
pajak dengan menggunakan dasar garis lurus atau saldo berganda.
- Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode FIFO
atau metode rata – rata tertimbang.
- Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada
saat terjadinya, namun dapat dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu.
Dengan beberapa pengecualian, laporan keuangan
konsolidasi Prancis mengikuti pendekatan penyajian wajar berupa pelaporan
substansi mengungguli bentuk.
2. Jerman
Di Jerman lingkungan akuntansi mengalami perubahan
terus – menerus. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965
mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide – ide
Inggris – Amerika.
Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan
direktif harmonisasi yang harus diadopsi oleh negara – negara anggotanya ke
dalam hukum nasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi
penetapan standar akuntansi keuangan sebagimana yang dipahami di negara –
negara berbahasa inggris. Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam
bahasa Jerman (Deutches Rechnungslegungs Standard Committee) atau DRSC
didirikan tidak lama sesudah itu dan langsung diakui oleh Kementerian sebagai
pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman.
Secara garis besar akuntansi di Jerman mirip dengan
sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun demikian penting
diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajjib yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu
standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Pada tahun
2003 GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan
usaha IASB untuk mencapai konvergensi standar akuntansi secara global.
Pelaporan Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985 menentukan ketentuan
akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda – beda menurut ukuran
perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan besar. UU akuntansi
tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan atas Laporan Keuangan
- Laporan Manajemen
- Laporan Auditor
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah
laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan
dan dewan pengawas perusahaan.
Pengukuran Akuntansi
- Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang
utama
- Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang
diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan
goodwill.
- Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan
dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat
ekonominya.
- Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan
metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
- Biaya historis merupakan dasar untuk menilai
aktiva berwujud.
- Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung
biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
- Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada
saat terjadinya.
3. Jepang
Di Jepang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional. Untuk
memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha
dan sejarah Jepang.
Di Jepang perusahaan – perusahaan saling memiliki
ekuitas saham satu sama lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan
konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Modal usaha
keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang
dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi. Pada akhir tahun 1990-an
untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan – perusahaan Jepang menjadi semakin
transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada
tiga UU : Hukum Komersil, UU Pasar Modal dan UU Pajak Penghasilan. Hukum ini
disebut sebagai “ sistem hukum segitiga”.
Berdasarkan Hukum Komersial, laporan keuangan dan
skedul pendukung bagi perusahaan berukuran kecil dan menengah harus diaudit
hanya oleh auditor wajib. Auditor wajib tidak perlu memiliki kualifikasi
professional dan dipekerjakan oleh perusahaan secara purna waktu.Audit wajib
memiliki focus utama pada tindakan – tindakan manajemen yang diambil oleh para
direktur dan melakukan tugasnya sesuai dengan aturan hukum.
Penetapan standar akuntansi di Jepang terjadi pada
tahun 2001 dengan pembentukan Badan Standar Akuntansi Jepang dan lembaga
pengawas yang terkait dengannya yang dikenal dengan Lembaga Standar Akuntansi
Keuangan.Sebagai organisasi sektor swasta yang independen ASJB diharapkan agar
menjadi lebih kut dan lebih transparan dan tidak terpengaruh oleh tekanan
politik dan bertujuan khusus. ASJB juga bekerja sama dengan IASB dalam
mengembangkan IFRS.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial
diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam
rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal – hal berikut:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Usaha
- Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi)
Laba Ditahan
- Skedul Pendukung
Pengukuran Akuntansi
Hukum Komersial mewajibkan perusahaan – perusahaan
besar untuk menyusun laporan konsolidasi.
- Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar
bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan
untuk keduanya.
- Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk
perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan
keuangan dan operasionalnya.
- Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva
bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun.
- Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada
perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh
signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasionalnya.
- Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya atau pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan.
- Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada
saat terjadinya.
4. Belanda
Belanda memiliki akuntansi dan pelaporan keuangan yang
relative permisif, tetapi standar praktik dan professional yang sangat tinggi.
Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada
penyajian wajar.
Di Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari
ekonomi usaha, sehingga banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan pada topik –
topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi. Belanda merupak
salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan
pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam
menentukan praktik yang dapat diterima.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970.
UU tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum
perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum
perusahaan didalam UE yang terjadi. Di antara provisi utama UU tahun 1970
tersebut adalah sebagai berikut :
- Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan
gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu tahun,
dan seluruh pos didalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara
memadai.
- Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi yang dapat diterima oleh
kalangan usaha).
- Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan
penentuan hasil operasi harus diungkapkan.
- Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip
akuntansi harus diungkapkan secukupnya.
- Informasi keuangan komparatif untuk periode
sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya.
Dewan Pelaporan tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap
prinsip akuntansi yang dapat/tidak dapat diterima secara umum. Dewan tersebut
memiliki anggota yang berasal dari 3 kelompok yang berbeda. Dewan tersebut
merupakan organisasi swasta dan didanai melalui hibah dari kalangan usaha dan
NivRA. NivRA juga terlibat dalam segala hal yang terkait dengan akuntansi di
Belanda.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa
Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima.
Laporan keuangan harus memuat hal – hal berikut:
- Neraca
- Laporan Laba rugi
- Catatan – catatan
- Laporan Direksi
- Informasi lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Pengukuran akuntansi Belanda memiliki fleksibilitas,
hal ini terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kin untuk aktiva
berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan –
perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran ,
dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba.
5. Inggris
Inggris merupakan negara pertama di dunia yang
mengembangkan profesi akuntansi. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan
yang wajar juga berasal dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum
perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris
secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai UU perusahaan. UU tahun 1981
menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:
- Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut
dasar akrual.
- Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam
setiap ketegori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah.
- Prinsip konservatisama diterapkan, khususnya
dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang
diketahui.
- Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisiten
dari tahun ke tahun diwajibkan.
- Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk
perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan
dengan Komite Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
- Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan
Wales / ICAEW
- Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
- Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia /
ICAS
- Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat
/ ACCA
- Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
- Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin
Resmi / CIPFA
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan
dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling
komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup Laporan Direksi,
Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Total keuntungan
dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi, Catatan atas Referensi
dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.
6. Amerika
Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor
swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan) atau FASB, tetapi sebuah lembaga
pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri. Pada
tahun 2000 AICPA, badan sektor swasta lainnya menetapkan standar auditing.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum mengenai
penerbitan laporan keuangan. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara
bagian dimana setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri.
Secara umum hukum ini berisi ketentuan atas pencatatan
akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodic. Terdapat pula
prinsip – prinsip yang diterima secara umum / GAAP yang terdiri dari seluruh
standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan. SAFS merupakan komponen utama
dalam GAAP. Regulasi akuntansi dan auditing di AS merupakan yang paling padat
dibandingkan dengan gabungan regulasi negara lain di dunia. Karenanya FASB dan
SEC mempertimbangkan untuk mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan
menuju standar berdasarkan prinsip.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan di Amerika Serikat
meliputi Laporan Manajemen, Laporan Auditor Independen, Laporan Keuangan Utama,
Diskusi Manajemen dan Analisis atas Hasil Operasi dan Kondisi Keuangan, dan
Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap
laporan keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, Perbandingan data Keuangan
tertentu selama lima atau sepuluh tahun dan Data kuartal terpilih.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa
suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar
akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada
konsep penandingan. Jika terjadi perubahan, maka perubahan dan pengaruhnya
harus diungkapkan.
Perbedaan Praktek Akuntansi Dengan Standar Yang
Ditentukan
Harmonisasi dan Konvergensi Akuntansi Internasional
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar
yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut
diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu
laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja
menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka
sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan
bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh
dewan standar di masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar
akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang
ada di negara tersebut juga. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh
masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu
negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.
Sumber:
Choi, Frederick D.S and Gary K.
Meek. 2010. International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.